Keesokan Harinya
Cahaya oranye dari jendela kamar terasa hangat, cahaya matahari. Seorang anak laki laki terbangun dari tidurnya langsung mencari keberadaan smartphone dan menyetel alarm pukul 23.00 dan pukul 23.50. "Halo Justin," ujarnya pada dirinya sendiri.
Berangkat ke sekolah, ia bertemu dengan anak perempuan yang menyapanya dan langsung memeluknya. Ia sadar, itu pacarnya. Anne, tidak terlalu tinggi, mata berbinar, dan rambut pirang, dan anting bundar emas yang menggantung di telinganya menambah kecantikannya. Hari itu seolah berbeda, Justin terlihat tersenyum olehnya.
Jam istirahat, mereka keluar sekolah dan pergi ke danau kota, menikmati es krim, dan hal hal yang akhirnya membuat Anne menjadikan hari itu adalah hari yang paling bahagia dalam hidupnya.
Keesokan paginya, Justin berubah seperti biasa, bermain dengan teman laki lakinya. Anne bingung mengapa, namun ia dialihkan dengan anak baru yang bernama Annabeth yang baru pindah ke sekolah itu dan disuruh untuk mencari teman oleh ibunya. Annabeth adalah orang yang asyik, dia juga tidak terlalu pendiam.
Keanehan terjadi, keesokan paginya saat ia dipanggil ke ruang BK dia menanyakan tentang Annabeth. Guru BK-nya mengatakan tidak ada di sekolah ini yang bernama Annabeth.
Lalu saat di perpustakaan, ia bertemu seorang perempuan seumurannya yang tiba tiba menarik dirinya untuk duduk di salah satu bangku perpustakaan. "Aku adalah Justin di hari itu, aku juga Annabeth yang kemarin." Anne bingung dan tidak percaya lalu ia pergi meninggalkan perpustakaan itu.
Esok harinya, saat ia sedang makan di restoran, seorang pria gemuk mendatanginya dan berkata bahwa ia adalah wanita yang kemarin ada di perpustakaan. "Aku adalah wanita kemarin yang mendatangimu, sebelum kau pergi, biarkan aku jelaskan ini semua". "Namaku A, hanya A, aku tidak tahu kapan aku lahir dan siapa orangtuaku, setiap hari aku bangun di tubuh yang berbeda, satu usia, tidak kurang tidak lebih, laki laki maupun perempuan, tidak pernah orang yang sama dua kali, dan aku tidak bisa memilih di tubuh siapa aku akan terbamgun. Aku sudah bertemu ratusan pacar laki laki maupun pacar perempuan, namun kali ini berbeda, saat aku menjadi Justin dan bertemu kau, aku merasakan sesuatu yang berbeda, aku merasakan apa yang umumnya dirasakan para remaja, yang biasa disebut cinta, cinta dari seorang yang belum matang kedewasaannya."
Keesokan harinya, A terbangun di tubuh perempuan, sebelum dia mengambil kamera dan melihat wajahnya, ibu perempuan itu memanggil dengan nama Anne. Ia takjub, bingung sekaligus senang. Harinya dijalani seperti biasa.
Esok hari, ia bangun di tubuh laki laki yang sesuai dengan tipe yang disukai Anne. Satu sekolah dengan Anne, mencari kesempatan untuk bertemu Anne, mereka berdua bertemu di kelas kimia. Namanya Ben, lelaki kurus dan tinggi, sesuai dengan tipe Anne. Anne dan A sudah saling mencintai sejak ia berada di tubuh Justin. Ia cinta karena itu A, bukan karena itu Justin. Ia cina karena itu A, bukan karena itu Ben.
Malamnya, Anne berkata bahwa A harus mencoba bertahan di tubuh Ben untuk beberapa hari. A mencoba, dan nyatanya berhasil.
Namun setelah beberapa minggu, A sadar bahwa ia telah merusak hidup Ben. Ia berkata kepada Anne bahwa ia tidak bisa tinggal di tubuh Ben lebih lama lagi. Semakin lama ia di tubuh Ben, semakin rusak hidup Ben. Anne menangis, dan ia berkata bahwa ia akan tetap mencintai A, meskipun ia membiarkannya pergi.
Jam istirahat, mereka keluar sekolah dan pergi ke danau kota, menikmati es krim, dan hal hal yang akhirnya membuat Anne menjadikan hari itu adalah hari yang paling bahagia dalam hidupnya.
Keesokan paginya, Justin berubah seperti biasa, bermain dengan teman laki lakinya. Anne bingung mengapa, namun ia dialihkan dengan anak baru yang bernama Annabeth yang baru pindah ke sekolah itu dan disuruh untuk mencari teman oleh ibunya. Annabeth adalah orang yang asyik, dia juga tidak terlalu pendiam.
Keanehan terjadi, keesokan paginya saat ia dipanggil ke ruang BK dia menanyakan tentang Annabeth. Guru BK-nya mengatakan tidak ada di sekolah ini yang bernama Annabeth.
Lalu saat di perpustakaan, ia bertemu seorang perempuan seumurannya yang tiba tiba menarik dirinya untuk duduk di salah satu bangku perpustakaan. "Aku adalah Justin di hari itu, aku juga Annabeth yang kemarin." Anne bingung dan tidak percaya lalu ia pergi meninggalkan perpustakaan itu.
Esok harinya, saat ia sedang makan di restoran, seorang pria gemuk mendatanginya dan berkata bahwa ia adalah wanita yang kemarin ada di perpustakaan. "Aku adalah wanita kemarin yang mendatangimu, sebelum kau pergi, biarkan aku jelaskan ini semua". "Namaku A, hanya A, aku tidak tahu kapan aku lahir dan siapa orangtuaku, setiap hari aku bangun di tubuh yang berbeda, satu usia, tidak kurang tidak lebih, laki laki maupun perempuan, tidak pernah orang yang sama dua kali, dan aku tidak bisa memilih di tubuh siapa aku akan terbamgun. Aku sudah bertemu ratusan pacar laki laki maupun pacar perempuan, namun kali ini berbeda, saat aku menjadi Justin dan bertemu kau, aku merasakan sesuatu yang berbeda, aku merasakan apa yang umumnya dirasakan para remaja, yang biasa disebut cinta, cinta dari seorang yang belum matang kedewasaannya."
Keesokan harinya, A terbangun di tubuh perempuan, sebelum dia mengambil kamera dan melihat wajahnya, ibu perempuan itu memanggil dengan nama Anne. Ia takjub, bingung sekaligus senang. Harinya dijalani seperti biasa.
Esok hari, ia bangun di tubuh laki laki yang sesuai dengan tipe yang disukai Anne. Satu sekolah dengan Anne, mencari kesempatan untuk bertemu Anne, mereka berdua bertemu di kelas kimia. Namanya Ben, lelaki kurus dan tinggi, sesuai dengan tipe Anne. Anne dan A sudah saling mencintai sejak ia berada di tubuh Justin. Ia cinta karena itu A, bukan karena itu Justin. Ia cina karena itu A, bukan karena itu Ben.
Malamnya, Anne berkata bahwa A harus mencoba bertahan di tubuh Ben untuk beberapa hari. A mencoba, dan nyatanya berhasil.
Namun setelah beberapa minggu, A sadar bahwa ia telah merusak hidup Ben. Ia berkata kepada Anne bahwa ia tidak bisa tinggal di tubuh Ben lebih lama lagi. Semakin lama ia di tubuh Ben, semakin rusak hidup Ben. Anne menangis, dan ia berkata bahwa ia akan tetap mencintai A, meskipun ia membiarkannya pergi.
Komentar
Posting Komentar